Tulisan dan foto di blog ini bebas didownload, namun untuk penggunaan kembali hanya dibebaskan untuk kepentingan non-komersial dengan mencantumkan alamat sumber tulisan/foto. Hormati karya cipta!.
Tampilkan postingan dengan label underwater. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label underwater. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 April 2015

Kembali Menikmati Alam Bawah Laut Kupang

Underwater in the Tenau Beach, Kupang
Dengan kedalaman yang begini sudah dapat menikmati terumbu karang warna warni yang cantik tersusun
Bertemu kembali dengan ikan Nemo yang masih tetap lucu dengan warna merah oranye yang cantik, kerinduanku melihat taman laut seperti terlampiaskan. Bagi yang sering snorkling pasti juga tahu kalau ikan badut (clown fish) ini adalah ikan yang penakut, makanya mereka bermain tidak pernah dari anemon. Anemon adalah tempat sembunyi yang pas buat si ikan badut ini, sulur-sulurnya yang panjang lembut terasa agak lengket menyedot jika tersentuh. Bagi yang menyentuh anemon ini, rasanya seperti tersengat padahal hanya efek rasa lengket menyedot. Kalau gak percaya tempelin aja itumu ke anemon nanti rasain sendiri sensasinya. Maksudnya itu yang disini bang?? (tunjuk itu).. Iya, yang itu... Masih gagal paham?? Ya udah, gak usah dibahas lagi.  

Clown fish in Tenau beach
Ikan Nemo kecil ini tak akan beranjak dari anemon
tempat bermain sekaligus tempat teraman baginya
Sudah cukup lama aku gak masuk ke dalam air untuk snorkling. Terakhir aku inget bareng Kadek cs mungkin udah sekitar 2 tahunan. Yang aku inget terakhir snorkling itu gagal karena peralatan buat nyelam bocor karena karet kacamata menjadi terlipat kaku. Mungkin karena terlalu lama dibiarkan. Tak ada teman lagi untuk snorkling setelah perpindahan mereka sehingga beberapa tahun aku melupakan rasanya bermain di laut melihat terumbu yang tersusun dengan indah. Warnanya itu lho, bikin rasanya pengen lagi lagi dan lagiiiii...
Namun Tuhan memang maha baik, mati satu tumbuh satu.. (ya iyalah, tumbuh seribu kebanyakan keles)... akhirnya aku punya kesempatan untuk snorkling lagi setelah bertemu dengan Ardi, Imam dan cs-nya yang punya minat sama. 

Tenau sea's underwater
Terumbu-terumbu bersusun indah dipenuhi ikan-ikan kecil
Awalnya kita mencoba peruntungan di daerah Bolok di pantai bawah kantor balai konservasil laut apa gitu. Namun sayang saat itu laut pasang dan agak keruh. Entah aku yang salah lokasi atau informasinya yang gak update ternyata dalam radius beberapa puluh meter aku memutari daerah ini tidak melihat kawasan terumbu ini. Padahal ini berdasarkan informasi salah seorang mbak-mbak berjilbab yang menjadi pegawai di balai itu saat ketemu gak sengaja di Sabu (iyalah gak sengaja, kalau sengaja namanya nge-date). Akhirnya percobaan pertama yang gagal ini kita ambil hikmahnya (salam lekum ustat), jadilah acaranya ngajari teman-teman lain yang baru pertama kali snorkling. Macam Imam misalnya, satu-satunya gaya berenang yang dikuasai cuma gaya batu.

Tenau sea's underwater
Karang-karang besar menjadi tempat strategis terumbu hidup
Kali kedua aku memilih ke Tenau, karena beberapa titik disini aku kenal cukup baik. Anak-anak lain sempat bertanya apakah aku akan snorkling dari jalanan turunan di depan Gua Monyet. Aku bilang gak, karena aku tahu persis di sana terumbunya sudah hancur cukup banyak terutama di perairan yang dangkal. Asli parah banget, mirip korban kecelakaan setelah dijampret trus dipukuli pake sapu dan disiksa digelitiki bulu ayam sampai kencing di celana.  Ibarat kasus penganiayaan pasti udah masuk kategori pembunuhan dengan kekerasan. Ah masak iya?? Gak, boongan!
Sumpah, sebenarnya aku gak mau ragu tau jalannya karena ragu apa kalian nanti kalau kesini abis snorkling trus naksir berat sama terumbu dan ikan-ikannya trus kalian ngambil terumbu atau ikannya buat dibawa pulang. Atau lebih parah seperti mereka yang tiap kali air surut datang ke sini membawa tombak untuk mencari ikan dan mereka dengan santainya menginjak-injak terumbu karang hingga menjadi rusak tak karuan. Tapi kalau aku gak aku kasih tau, nanti dibilang hoax. Apa foto seperti di bawah ini tidak cukup menjelaskan??

Tenau sea's underwater Underwater in Tenau sea
Terumbu menjadi tempat ikan kecil tumbuh Terumbu mulai tumbuh memenuhi karang
Untungnya memang lokasi itu masih terjaga karena bentuk pantainya hanya beberapa meter yang landai sehingga menghindari orang-orang untuk mencari ikan dengan menombak disini. Itu juga menguntungkan karena cukup berenang tak sampai sepuluh meter kita sudah bertemu dengan banyak terumbu karang yang indah.
Hanya memang lokasi di sini agak sulit karena berupa karang-karang yang terjal dan tajam, di beberapa titik ada tempat untuk turun ke pantai tapi itu harus dilakukan hati-hati karena sedikit saja kita salah melangkah dengan mudah karang akan melukai kaki.
Free dive under Tenau sea's
Yang tampak paling lihai snorkling tentu saja di Irmeng, lengkap dengan baju wet dry yang spesial untuk diving bahkan membawa baju untuk pemberat di badannya. Beberapa foto ini sebenarnya adalah foto yang diambil oleh Irmeng dan Yudha yang berenang lebih ke tengah. Yudha sendiri menurutku cukup mahir dan tenang namun masih kesulitan untuk melakukan free diving di awalnya, maklum karena dia sendiri belum banyak bermain snorkling. Aku sendiri biasanya bermain di tengah namun karena harus mendampingi anakku Shiva yang juga baru pertama kali ikut snorkling sehingga memilih bermain di daerah yang tidak terlalu dalam. Namun karena sudah pintar berenang dengan cepat dia bisa melakukan snorkling dengan mudah bahkan sudah mulai bisa melakukan free diving.
Dan terakhir, inilah foto para peserta snorkling itu, termasuk anakku Shiva yang menjadi snorking termuda. Semoga foto dan tulisan ini membuat banyak orang di Kupang berminat dengan alam bawah lautnya yang sebenarnya sangat menarik. Tapi tentunya dengan diiringi tanggung jawab untuk menjaganya. Mulai saat ini, berhenti membuang sampah sembarangan di laut, karena setiap kalian membuang sampah sedikit demi sedikit perairan akan menjadi tercemar. Cieee, sok ngingetin.. ya gitu deh, pokoke happy snorkling. 

Before snorkling in Tenau sea Underwater in Tenau sea
Poses sesaat sebelum snorkling Shiva, si kecil diantara para cowo gede
Thanks buat teman-teman yang telah bersama-sama snorkling beberapa waktu lalu baik yang sudah disebutkan namanya atau yang aku lupa menyebutkan (gak sengaja nih men ceritanya). Juga thanks buat mbak Arin (si Mak Ketjeh) buat informasi lokasinya walau sampai sekarang belum sempat dikunjungi karena masih bingung hehehe.... Dan tentu saja tunggu hunting lokasi selanjutnya.
Buat kalian yang berminat dengan lokasi snorkling di Kupang, sekarang sudah ada komunitas snorkling dan diving di Kupang, silahkan kalian cari saja via fesbuk, kalau gak nemun juga boleh kontak aku nanti aku hubungkan dengan mereka yang lebih mengenal daerah snorkling di Kupang.
Baca keseluruhan artikel...

Selasa, 15 Juni 2010

Tenau: Terumbu di Balik Karang Terjal

Tenau, daerah yang selama ini dikenal sebagai daerah pelabuhan oleh warga sekitar Kupang ternyata menyimpan potensi yang cukup menarik. Awal saya melakukan ekplorasi bersama teman-teman ini gara-gara hobi baru snorkling waktu di pantai Tablolong (lihat tulisan sebelumnya). Setelah beberapa kali kita snorkling di Tablolong yang jaraknya cukup jauh dari Kupang kita mencoba mencari informasi lokasi snorkling baru yang letaknya tidak jauh dari Kupang.
Informasi ini mengarahkan kita ke Tenau yang jarak tempuhnya tak lebih dari seperempat jam itupun dengan berkendara santai. Tenau semua orang Kupang tahu arahnya, cukup dengan menyusuri pantai Kupang ke arah barat.
Di depan Gua Monyet beberapa meter di depannya akan ditemui jalan tanah berbatu yang cukup sulit, hati-hati jika hendak turun melalui jalan ini menggunakan kendaraan baik motor atau mobil. Jika mobil atau motor anda tidak cukup tinggi maka anda bisa memilih untuk memarkirkan kendaraan di tepi jalan dan anda turun jalan kaki ke arah laut. Kira-kira dari jalan ke laut sekitar 100 meter.
Karang-karang terjal akan anda temui di sepanjang mata memandang, ciri kota Kupang ini.
Laut ini merupakan daerah selat yang menghubungkan pulau Timor dengan pulau Semau, yang masih satu selat dengan daerah Tablolong.
Jika laut sedang pasang maka mata anda akan dimanjakan warna laut hijau dan biru nan bening. Warna hijau yang tembus hingga ke dasar ini pengaruh pasir putih dan air yang masih jernih. Namun saat pasang seperti itu tentu saja kita hanya bisa berenang di pinggiran saja karena arus laut saat itu sedang kuat-kuatnya.
Hal yang paling bijaksana tentu bertanya pada penduduk yang biasa mencari ikan di sana untuk tahu saat-saat pasang-surut air laut.
Seperti Tablolong, Tenau memiliki kawasan terumbu karang yang bagus terutama jenis ikannya yang tampaknya lebih variatif. Jika mata sudah dilongokkan ke dalam air, pemandangan tanaman-tanaman laut, terumbu karang dan ikan-ikan berwarna-warni yang masih berukuran kecil yang sering sembunyi dan muncul dari balik terumbu membuat mata enggan beranjak.
Kawasan terumbu karang ini cukup luas, mungkin butuh waktu cukup lama untuk mengeksplore tempat ini. Bahkan banyak jenis ikan-ikan yang cukup dicari orang ada disini seperti ikan badut (Clown Fish) atau ikan muka anjing (Puffy Puppy Fish).
Daerah yang kaya biota laut ini sayangnya tak luput dari kerusakan. Kerusakan oleh alam memang tak bisa dihindari karena arus besar dan gelombang juga kerap melanda daerah ini. Pada waktu surut, maka terumbu karang ini banyak yang muncul di permukaan air sehingga beberapa kemungkinan mengalami kerusakan waktu terpapar di permukaan.
Namun kerusakan terbesar tetaplah ulah manusia baik disengaja ataupun tidak disengaja. Pengeboman ikan yang sering dilakukan nelayan merupakan penyebab utama kerusakan terumbu karang disini, disamping juga kerusakan tidak sengaja seperti menginjak-injak karang sewaktu air surut untuk mencari ikan atau kerang seperti yang sering dilakukan orang-orang.
Beberapa orang juga tidak tahan untuk sekedar melihat-lihat saja, ada saja orang setelah berkunjung kesini membawa satu atau dua karang untuk dibawa pulang. Semoga kebiasaan ini tidak terlanjut sehingga terumbu karang disini tetap bisa terjaga sampai nanti.
Baca keseluruhan artikel...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tulisan Lainnya